Sabtu, 13 Juni 2015

Tugas 4

YUGOSLAVIA

Nama Resmi                            : Kerajaan Yugoslavia; Republik Sosialis Federal Yugoslavia
Tahun Aktif                            : 1918 – 2013
Ibukota                                    : Beograd/Belgrade
Bentuk Pemerintahan              : Monarki Konstitusional (1918-1941), Republik Federal
  (1945-1992)
Luas Wilayah                          : 247.542 km persegi (monarki), 255.804 km persegi (republik)
Mata Uang                              : Dinar Yugoslavia
Bahasa Nasional                      : Serbo – Kroasia, Sloven, Makedonia

I.            Sejarah Negara
Yugoslavia merupakan sebuah negara yang beribukota di Beograddi, yang pernah ada di daerah Balkan, sebelah tenggara Eropa. Berdiri pada tahun 1918 sebagai negara kerajaan dengan nama awal “Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia”. Saat Perang Dunia II meletus, Yugoslavia sempat dijajah peleh negara – negara anggota Blok Poros sebelum akhirnya merdeka pada tahun 1045 sebagai negara republik komunis dengan Josip Broz Tito sebagai pemimpinnya. Dibawah kepemimpinan Tito, Yugoslavia menjelma menjadi negara kediktatoran yang makmur dan terbuka, baik kepada negara anggota Blok Barat maupun Blok Timur. Saat Tito meninggal, Yugoslavia mulai dilanda krisis ekonomi dan konflik etni yang berujung pada timbulnya perang saudara sepanjang dekade 1990-an.
Dalam bahasa setempat, Yugoslavia berarti tanah “orang – orang Slavia Selatan” karena kelompok etnis utama yang menyusun Yugoslavia memang merupakan kelompok etnis Slavia. Berdasarkan agama mayoritas dan budayanya, Slavia bisa dibagi lagi menjadi beberapa etnis: Etnis Kroasia (mayoritas penganut Katolik), Bosniak (mayoritas muslim), Makedonia dan Serbia (keduanya didominasi penganut Kristen Ortodoks). Selain Slavia, ada juga Etnis Albania yang tidak termasuk dalam kelompok etnis Slavia dimana populasi mereka berkosentrasi di daerah Kosovo. Di satu sisi, banyaknya etnis yang menghuni Yugoslavia menjadi negara yang unik dan beragam. Namun sisi lain, beragamnya etnis penghuni Yugoslavia juga menjadi penyebab utama berakhirnya riwayat negara tersebut.

II.            Inflasi
Inflasi terbesar ketiga terjadi di Yugoslavia (Republika Srpska) pada April 1992 hingga Januari 1994 dengan tingkat inflasi harian mencapai 65 %. Kondisi ini membuat harga berubah dua kali lipat setiap 34 jam. Namun hiper inflasi yang terjadi mulai tahun 1989 sampai 1994 membuatnya mengeluarkan mata uang tertingginya pada tahun 1993, yaitu sebesar 500.000.000.000 Dinara.
Jatuhnya Uni Soviet menyebabkan peran internasional menurun kepada Yugoslavia, mantan pemain geopolitik utama yang menghubungkan Timur dan Barat dan partai komunis yang berkuasa, akhirnya datang di bawah tekanan yang sama seperti Soviet lakukan. Hal ini menyebabkan pecahnya Yugoslavia menjadi beberapa negara etnis dan perang.  Dalam proses ini, perdagangan antara wilayah-wilayah bekas Yugoslavia ikut runtuh, demikian pula output industri. Pada saat yang sama, internasional melakukan embargo terhadap ekspor Yugoslavia, dan kian menghancurkan negara ini.
http://hermawayne.blogspot.com
Lima Ratus Milyar Dinara

III.            Cara Mengatasi Inflasi
Cara mengatasi inflasi, diantaranya:
1.      Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
·         Politik diskoto (Politik uang ketat): bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat.
·         Politik pasar terbuka: bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.
·         Peningkatan cash ratio: Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.

2.      Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
·         Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
·         Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak.

3.      Kebijakan Non Moneter
Kebijakan non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumla uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:
·         Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
·         Menekan tingkat upah. tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
·         Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
·         Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
Dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.
·         Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang).Sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan, reorganisasi. Kebijakan sanering antara lain:
·         Penurunan nilai uang
·         Pembekuan sebagian simpanan pada bank – bank dengan ketentuan bahwa simpanan yang dibekukan akan diganti menjadi simpanan jangka panjang oleh pemerintah.
Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
·         Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
·         Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price.
·         Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
Sumber:








Jumat, 08 Mei 2015

YKK Corporation


YKK kepanjangan dari Yoshida Kogyo Kabushikikaisha, yang berarti PT. Yoshida Industri. Berdiri di pada tahun 1934 oleh Tadao Yoshida. Perusahaan ini telah berhasil menjadi perusahan retsleting terbesar, mempunyai 132 anak perusahaan di lebih dari 60 negara, dan membuahkan 672 pabrik yang dapat mengembangkan sayap perusahaan. Sebenarnya, mereka tak hanya memproduksi retsleting, tetapi juga membuat mesin yang dapat menciptakan retsleting itu sendiri. YKK juga membangun pabriknya di Indonesia, yang bertempat di Cikarang. Tadao menanamkan filosofi “Cycle Of Goodness” (yang berarti “Siklus Kebajikan”) di tubuhnya dan juga tubuh perusahaannya, itu adalah dasar yang membuat perusahaannya tumbuh tinggi, dan berhasil menseleret celah celana di lebih dari 60 negara. Hebat bukan?
Grup YKK sekarang memiliki sejumlah 132 perusahaan yang tersebar di 60 negara dan teritori, dengan total pabrik dan kantor di sejumlah 672 lokasi. Total jumlah pegawai adalah 41 ribu orang, dengan perincian 18 ribu di Jepang dan 23 ribu di seluruh dunia (data 31 Desember 2006). Grup YKK terdiri dari tiga bidang usaha: produk pengancing/ritsleting, produk bahan bangunan, dan enjiniring mesin. Perusahaan yang berada di bawah grup YKK dikelompokkan menjadi 6 kelompok berdasarkan lokasi geografis: Jepang, Asia Timur, ASEAN-Asia Selatan-Oseania, Eropa-Timur Tengah-Afrika, Amerika Utara-Amerika Tengah. dan Amerika Selatan. Di Indonesia, Grup YKK memiliki PT YKK Zipper Indonesia, PT Andityawarman, PT YKK Zipco Indonesia, dan PT YKK Fasco Indonesia. Jumlah pabriknya di Jabotabek sekitar 10.
Pada bulan Januari 1934Tadao Yoshida mendirikan perusahaan bernama San-es Shōkai di Higashi Nihonbashi, Tokyo. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi dan penjualan ritsleting. Pada bulan Februari 1938, San-es Shokai berganti nama sebagai Yoshida Kōgyōsho, dan diubah menjadi perseroan terbatas pada bulan Februari 1942.
Pada bulan Mei 1945, pabrik habis terbakar ketika terjadi Serangan Udara atas Tokyo dalam Perang Dunia II. Setelah membeli bengkel besi Uozu Tekkousho K.K. di kota Uozu, Yoshida Kōgyōsho berganti nama menjadi Yoshida Kōgyō Kabushikigaisha. YKK dijadikan sebagai merek dagang Yoshida Kogyo Kabushikigaisha sejak bulan Januari 1946.

Pada tahun 1951, kantor pusat dipindahkan dari Higashi Nihonbashi, Tokyo ke Nihonbashi Bakuro-chō, distrik Chuo, Tokyo. Pabrik YKK di kota KurobePrefektur Toyama dibuka pada bulan Mei 1955. Pada tahun ini pula, YKK memperkenalkan produk baru merek Conceal yang tidak memperlihatkan gigi ritsleting. Sesudah itu, bulan Agustus1958, kantor pusat dipindahkan ke Asakusa Kaminarimon, di distrik Taito, Tokyo.
Pada November 1959, YKK mendirikan anak perusahaan di Selandia Baru. Perusahaan ini didirikan untuk memproduksi dan memasarkan ristleting di Selandia Baru, dan sekaligus merupakan perluasan usaha YKK yang pertama di luar Jepang. Di Amerika Serikat, YKK membuka kantor pertamanya pada tahun 1960. Selanjutnya, YKK mulai memproduksi dan memasarkan produk bahan bangunan dari aluminum sejak bulan November 1961.
Kantor pusat di lokasi yang sekarang (distrik Chiyoda, Tokyo) mulai ditempati YKK sejak bulan Juni 1963. Setelah itu, YKK mendirikan pabrik di Prefektur KagawaShikoku (April 1972), pabrik di Prefektur MiyagiTohoku (Juni 1974), dan pabrik diPrefektur KumamotoKyushu (Februari 1975). Pada bulan Desember 1984, YKK memulai bisnis real estat di Singapura, dan diikuti bisnis produk pertanian di Brazil (Januari 1985). Sejak bulan September 1986, YKK mendirikan pabrik terpadu pertamanya di Indonesia, dan mulai memproduksi produk bahan bangunan dari aluminum.
Pada bulan Agustus 1994, Yoshida Kogyo Kabushikigaisha berganti nama menjadi YKK Corporation. Selanjutnya pada bulan Oktober 2003, Grup Manufaktur Produk Bangunan digabung dengan YKK AP.

Rabu, 08 April 2015

PENGANGGURAN

“Usia Produktif Dominasi Pengangguran di Indonesia”

Ekonom dari Center Of Reform On Economics (CORE) Akhmad Akbar Susanto mengatakan, dari jumlah pengangguran Indonesia yang mencapai 7,3 juta jiwa, paling banyak di dominasi usia produktif. Usia tersebut rata - rata dialami oleh mereka yang putus sekolah tingkat SLTP di usia 15 tahun-an hingga lulus SMA di usia 18 tahun dan tidak kuliah di usia 20-an hingga lulus perguruan tinggi pada usia 24 tahun-an. “Bisa kita ambil kesimpulan bahwa hampir disemua tingkat pendidikan terdapat pengangguran. Tinggi rendahnya suatu pendidikan tidak menjamin bahwa mereka tidak akan menganggur," ujar dia.
Untuk jenis kelaminnya sendiri, pengangguran di Indonesia, laki-laki lebih tinggi tingkat penganggurannya dibanding perempuan. Hal ini dikarenakan, perempuan bisa berlindung di bawah kata-kata 'saya ibu rumah tangga' dan masih didominasi oleh usia produktif. "Kesimpulan yang bisa kita ambil di sini adalah, tingkat pengangguran terbesar adalah anak muda, mereka adalah usia produktif namun tidak siap untuk terjun ke dunia kerja," pungkas Akhmad.

Saran:
1.      Membekali usia produktif dengan bekal keterampilan dan keahlian spesifik
2.      Memberikan dukungan bagi pengusaha, baik pengusaha besar, kecil maupun menegah agar dapat berkembang dengan baik. Jika perusahaan berkembang dengan baik maka perusahaan akan semakin besar dan berpeluang membuka lapangan pekerjaan
3.      Pemerintah juga dapat menarik investor asing agar mau berinvestasi dan membuka usaha di Indonesiadan merekrut tenaga kerja lokal sebagai karyawannya, hal ini akan menyerap pengangguran


Rabu, 04 Maret 2015

Akuntansi Internasional

Putri Rima Alifiana
25211667/4EB24

Kurs Mata Uang Asing Per 4 Maret 2015


Mata Uang
Nilai
Kurs Jual
Kurs Beli
Grafik
AUD
1.00
10,172.26
10,065.60
BND
1.00
9,556.22
9,453.93
CAD
1.00
10,417.40
10,311.80
CHF
1.00
13,551.07
13,411.67
CNY
1.00
2,117.51
2,096.38
DKK
1.00
1,952.37
1,932.60
EUR
1.00
14,553.58
14,403.20
GBP
1.00
19,996.68
19,791.98
HKD
1.00
1,679.93
1,663.06
JPY
100.00
10,879.33
10,766.28
KRW
1.00
11.88
11.75
KWD
1.00
43,954.12
43,442.24
MYR
1.00
3,584.04
3,545.35
NOK
1.00
1,688.88
1,671.16
NZD
1.00
9,838.75
9,734.12
PGK
1.00
5,028.81
4,785.16
PHP
1.00
295.62
292.60
SAR
1.00
3,473.95
3,439.10
SEK
1.00
1,573.66
1,557.39
SGD
1.00
9,556.22
9,453.93
THB
1.00
402.72
398.58
USD
1.00
13,028.00
12,898.00

Perhitungan Kurs Mata Uang Asing
1.      Dea mendapat kiriman uang dari ayahnya yang bekerja di Jepang sebesar ¥10.000 kiriman pamannya yang bekerja di Australia sebesar AUD$3.000. Kurs jual ¥1 = Rp.10,879.33 dan AUD$1 = Rp.10,172.26 sedangkan kurs beli ¥1  =  Rp.10,766.28 dan AUD$1  =  Rp.10,065.60. Berapa  rupiah uang  yang akan diterima Dea?

2.      Ny. Fatma memiliki uang rupiah sebesar Rp. 8.500.000,00, kemudian ia ingin menukarkannya dengan mata uang Dolar Amerika Serikat, berapa dolar yang akan diterima Ny. Fatma?

3.      Mr. Frans dari Kanada datang ke Indonesia membawa uang  CAD$ 10.000 untuk keperluannya selama di Indonesia, Turis Kanada tersebut menukar uangnya ke mata uang Rupiah. Berapa rupiah yang ia dapatkan?

4.      Mrs. Maria tersebut berniat pulang ke Amerika, sisa uang yang dia miliki adalah Rp 15.000.000, Turis Amerika tersebut menukarkan uang rupiahnya ke uang dolar amerika. Berapa dolar yang akan ia terima?

5.      Tuan Freddy mengimpor lemari dari Amerika dengan harga  US$ 5.000 . Maka uang yang harus dibayarkan Tuan Freddy atas pembelian lemari tersebut?

6.      Mrs. Jessica dari Singapore ingin berwisata ke Bali dengan bekal uang sejumlah SGD$20,000. Kurs beli saat itu Rp. 9,453.93 dan jual Rp. 9,556.22. Berarti dia akan memperoleh jumlah nilai rupiah sebesar?

7.      Tuan Tjandra membeli sebuah apartemen di China dengan harga 75.000 Yuan. Berapa GBP yang harus dibayar Tuan Tjandra ?

8.      Shinta akan membuka usaha di bidang kuliner di Kanada, ia membutuhkan $ 80.000 untuk modal usah. Berapa rupiah yang harus ia siapkan jika ia mempunyai tabungan senilai $ 200.000 Hongkong.

9.      Tn Calvin membeli tiket tujuan Thailand sebesar 8500 Bath. Berapa dolar Singapur yang harus dibayar Tn Calvin?

10.  Ny Calvin membeli tiket konser Miley Cyrus senilai USD 300. Pernak-pernik fans sebesar HKD 520. Berapa Rupiah yang harus ia siapkan?

Jawaban:
1.      Uang dari ayah:           ¥10.000 x Rp.10.766.28(Kurs Beli) = Rp. 107.662.800
Uang dari paman:        AUD$3.000 x Rp.10.065.60 (Kurs Beli) = Rp. 30.196.800
Jadi, uang yang diperoleh Dea = Rp. 137.859.600

2.      Rp. 8.500.000 x USD$13,028.00 (Kurs Jual) = Rp. 110.738.000.000

3.      CAD$ 10.000 x Rp. 10,311.80 (Kurs Beli) = Rp. 103.118.000

4.         Rp. 15.000.000     = US$ 1151,36
    13,028.00 (Kurs Jual)

5.      Rp. 13,028.00 (Kurs Jual) x US$ 5.000 = Rp. 65.140.000

6.      SGD$20,000 x Rp. 9,453.93 (Kurs Beli) = Rp. 189.078.600

7.      JPY   = 75.000 x 10,879.33 (Kurs Jual) = Rp. 815.949.750

GBP =  815.949.750               = 40804.26
               19,996.68 (Kurs Jual)

8.      CAD  =  $80.000 x 10,417.40  (Kurs jual) = 833.392.000
HKD  =  $200.000 x 1,663.06 (Kurs beli) = 332.612.000
(833.392.000 - 332.612.000) = 500.780.000

9.      THB 8500 x 402.72 (Kurs Jual) = Rp 3.423.120

SGD =  3.423.120                   = 358.20
          9,556.22 (Kurs Jual)

10.  USD 300 x 12,898.00 (Kurs Beli) = Rp 3.869.400
HKD 520 x 14,403.20 (Kurs Beli) = Rp 7.489.664
                                                                       Rp 11.359.064