Sabtu, 17 Maret 2012

Pengangguran


Nama   : Putri Rima Alifiana
Kelas   : 1EB19
NPM   : 25211667

  1. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
            Setiap orang di dunia ini senantiasa berusaha untuk mencapai kemakmuran. Oleh karena itu, manusia berjuang mencari nafkah untuk memenuhi semua kebutuhan. Jika semua kebutuhan dapat terpenuhi, maka manusia akan merasa puas dan sejahtera. Sebaliknya, jika suatu kebutuhan tidak dapat terpenuhi maka akan timbul kekecewaan pada diri manusia tersebut. Untuk itu, manusia harus bekerja dan berusaha untuk mencapai tujuannya.
            Tetapi disini pekerjaan mempuyai masalah yang sangat besar, yaitu masalah ketenagakerjaan. Semua negara dan pemerintah akan berusaha menyediakan lapangan kerja maupun kesempatan kerja bagi penduduknya, agar dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya. Namun dalam kenyataannya tidak semua negara, khususnya negara sedang berkembang, tidak dapat menyediakan lapangan kerja bagi penduduknya. Hal ini disebabkan sebagai faktor antara lain jumlah penduduk yang sangat besar sehingga jumlah tenaga kerja melebihi jumlah lapangan kerja yang tersedia.
            Dengan demikian masalah yang timbul dalam ketenagakerjaan adalah ketidakseimbangan anatar permintaan tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja yang ada. Jumlah penawaran tenaga kerja umumnya lebih besar dibanding permintaan tenaga kerja. Akibatnya terjadi penganguran, karena tidak semua tenaga kerja dapat diserap ke dalam lapangan pekerjaan yang tersedia.
            Oleh karena itu, keberhasilan pemerintah suatu negara sering diukur dari kemampuannya menyediakan lapangan kerja atau menurunkan tingkat pengangguran bagi penduduknya.

  1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah pengangguran, maka masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud pengangguran ?
2.      Apa sajakah jenis-jenis pengangguran ?
3.      Apakah dampak buruk dari pengangguran ?
4.      Apakah akibat pengangguran terhadap kegiatan ekonomi ?
5.      Apa sajakah upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan pengangguran ?

  1. Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui teori (definisi) dari pengangguran.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis pengangguran.
3.      Untuk mengetahui dampak buruk dari pengangguran.
4.      Untuk mengetahui akibat penggangguran terhadap kegiatan ekonomi.
5.      Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran.

  1. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II TEORI (DEFINISI)
Menjelaskan mengenai pengertian pengangguran dan jenis-jenis pengangguran.
BAB III PEMBAHASAN
Menjelaskan mengenai dampak pengangguran, akibat pengangguran terhadap kegiatan ekonomi dan upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan pengangguran.

  1. TEORI (DEFINISI)
  1. Pengangguran (Unemployment)
Merupakan orang yang termasuk dalam usia angkatan kerja tetapi tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Menurut Badan Pusat Statistik, pengangguran ini disebut dengan pengangguran terbuka (open unemployment). Dalam kenyataannya masih banyak orang yang bekerja tetapi bekerjanya tidak penuh. Mereka kurang dimanfaatkan dalam bekerja baik dilihat dari segi jam kerja, produktivitas kerja dan pendapatan. Mereka sering disebut dengan istilah setengah pengangguran (under unemployment).
Besar kecilnya angka pengangguran sangat tergantung dari definisi atau pengkliasifikasian pengangguran. Setidaknya ada dua dasar utama klasifikasi pengangguran, yaitu pendekatan angkatan kerja (labour force approach) dan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (labour utilization approach)
  1. Klasifikasi Pengangguran
·         Pendekatan Angkatan Kerja (Labour Force Approach)
Pendekatan ini mendefinisikan pengangguran sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja, perhitungan tingkat penganggurannya sebagai berikut :
Tingkat Pengangguran = Jumlah yang Menganggur  x 100
                  Jumlah Angkatan Kerja

·         Pendekatan Pemanfaatan Tenaga Kerja (Labour Utilization Approach)
Angkatan kerja di kelompokkan menjadi :
ü  Menganggur (Unemployed)
Yaitu, mereka yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut dengan pengangguran terbuka (open unemployment). Berdasarkan tingkat pengangguran di Indonesia umumnya relatif rendah, yaitu 3% - 5% per tahun.
ü  Setengah Menganggur (underemployed)
Yaitu, mereka yang bekerja tetapi belum dimanfaatkan secara penuh. Artinya jam kerjanya dalam seminggu kurang dari 35 jam. Berdasarkan tingkat pengangguran di Indonesia relatif tinggi, karena angkanya berkisar 35% per tahun.
ü  Bekerja penuh (employed)
Yaitu, orang-orang yang bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35 jam per minggu.

  1. Jenis – Jenis Pengangguran
Pengangguran berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi 4, antara lain :
·         Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)
Adalah pengangguran yang terjadi pada orang yang sedang mencari pekerjaan. Mereka menganggur untuk sementara waktu sebelum mendapatkan pekerjaan yang baru. Penyebab terjadinya pengangguran jenis ini karena kurangnya informasi dan kurangnya mobilitas pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela (voluntary unemployment).
·         Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)
Adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur atau komposisi perekonomian. Pengangguran ini dapat terjadi karena pengangguran pekerja akibat penggunaan alat-alat dan tekhnologi maju. Cara mengatasi pengangguran ini dapat dilakukan dengan pemberian latihan untuk memperoleh keterampilan baru sesuai dengan permintaan dan tekhnologo baru.
·         Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
Merupakan pengangguran yang terjadi akibat perputaran roda perekonomian yang sifatnya berkala.  Pengangguran musiman dapat juga terjadi karena pergantian musim. Pengangguran ini biasanya terjadi pada paruh waktu (part time) tenaga kerja ini digunakan produsen saat ada pekerjaan (proyek) yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Setelah proyek selesei, mereka tidak dibutuhkan lagi dan kembali menganggur.
·         Penangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
Merupakan penangguran yang diakibatkan oleh naik turunnya aktivitas perekonomian. Contohnya suatu ketika perekonomian negara mengalami masa pertumbuhan (meningkat), di saat lain mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi. Pada saat krisis ekonomi tersebut daya beli manyarakat menurun sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Turunnya permintaan itu memaksa produsen juga menurunkan kegiatan produksi. Caranya adalah dengan mengurangi faktor-faktor produksi antara lain tenaga kerja. Itulah sebabnya pada saat krisis ekonomi banyak pegawai atau karyawan yang terkena PHK, sehingga menanggur.

  1. PEMBAHASAN
  1. Dampak Buruk Pengangguran
Dampak buruk pegangguran yang terjadi di Indonesia, antara lain :
·         Kerugian Ekonomi
Pengangguran menyebabkan hilangnya kesempatan untuk menghasilkan pendapatan, baik pendapatan individu maupun pendapatan nasional. Bagi individu, pengangguran akan menghasilkan kemiskinan. Orang-orang yang menganggur akan menjadi beban bagi keluarganya yang bekerja. Bagi negara pengangguran menyebabkan pemerintah tidak dapat menarik pajak yang diperlukan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu, jika orang-orang yang menganggur itu bekerja, akan terdapat hasil karya atau produksi barang dan jasa yang dapat dinikmati masyarakat. Pengangguran menyebabkan pendapatan atau produksi nasional lebih rendah dari yang seharusnya dapat dicapai. Tenaga kerja yang menganggur dan tidak termanfaatkan menyebabkan rendahnya sumbangan tenaga kerja terhadap produksi
barang atau jasa.
·         Kejahatan
Karena di Indonesia tidak ada dana tunjangan bagi pengangguran, maka orang-orang miskin yang tidak bekerja mudah sekali melakukan tindak kejahatan untuk memenuhi kehidupannya. Diantara bentuk kejahatan yang paling banyak terjadi adalah pencurian, perampokan, pelacuran dan peredaran obat-obat terlarang. Setiap tindak kejahatan akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Ini merupakan hal yang sangat berbahaya.
·         Kemiskinan Antargenerasi
Apabila disuatu negara masyarakat tidak dapat menikmati pendidikan secara gratis atau murah, maka pengangguran akan menciptakan kemiskinan antaragenerasi yang terjadi terus-menerus. Inilah yang terjadi di Indonesia . Orang-orang menganggur (terutama menganggur karena terpaksa, termasuk setengah pengangguran dan penangguran terselubung) akan menjadi miskin. Pemerintah perlu berupaya keras untuk dapat menyediakan pendidikan gratis atau murah, terutama bagi masyarakat miskin, agar kemiskinan antargenerasi ini tidak terjadi secara terus-menerus.

  1. Akibat Pengangguran Terhadap Kegiatan Ekonomi
Pengangguran dapat merugikan bagi orang yang bersangkutan maupun masyarakat. Kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh pengangguran adalah :
·         Menurunnya produktivitas
Kurangnya semangat dalam bekerja menyebabkan pekerja tidak bisa menghasilkan sesuatu yang beguna bagi masyarakat.
·         Standar kehidupan menurun
Apabila pekerja menganggur, pendapatannya akan menurun sehingg daya beli juga menurun dan mempengaruhi kehidupannya.
·         Menurunnya pendapatan negara
Semakin besar jumlah pengangguran maka pendapatan negara dari pajak penghasilan makin menurun.
·         Kegiatan ekonomi dan investasi menurun
Pengangguran akan menurunkan daya beli masyarakat sehingga permintaan tehadap barang dan jasa berkurang. Hal ini akan menurunkan aktivitas para pengusaha dan para investor (penanam modal) yang tidak lagi bersedia menanam modal.
·         Meningkatkan biaya sosial
Meningkatnya pengangguran berdampak pada pengeluaran biaya manusia karena faktor kejahatan dan proses keadilan yang memebutuhkan biaya yang sangat besar.
·         Meningkatnya kriminalitas dan kerawanan sosial
Dengan banyaknya pengangguran maka kriminalitas di masyarakat semakin tinggi. Hal ini berdampak pada menurunnya stabilitas sosial dan politik dalam negara.

  1. Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
Pengangguran dapat diatasi dengan cara :
·         Meningkatkan sumber daya manusia
Yaitu, dengan cara memberi latihan-latihan keterampilan di segala bidang. Jika kualitas SDM meningkat, otomatis tingkat produktivitas meningkat. Sehingga tidak ada lagi kesulitan bagi perusahaan maupun lembaga dalam mencari tenaga kerja yang terampil dan profesional.
·         Menciptakan lapangan kerja baru
Pengangguran dapat diatasi dengan membuka lapangan pekerjaan baru
·         Menumbuh kembangkan usaha wiraswasta
Penduduk yang masih menganggur diharapkan dapat mandiri dengan cara berwiraswasta. Tentunya dengan cara mengikuti latihan, pendidikan dan lokakarya mengenai wiraswasta terlebih dahulu. Dengan banyak penduduk yang berwiraswasta akan mengurangi jumlah pengangguran.
·         Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Pemerintah harus berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi. Agar kegiatan ekonomi meningkat dan dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur.
·         Menetapkan kebijakan pembangunan
Pemerintah perlu menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi yang mandiri dengan menggunakan sumber dana pembangunan dalam negeri. Dengan cara mendukung keuangan terhadap sektor ekonomi rakyat melalui pencegahan pemberian kredit bagi sektor-sektor industri konsumsi mewah yang sering memboroskan sember dana.
·         Melarang investor Indonesia berinvestasi ke luar negeri
Pemerintah harus melarang para investor Indonesia melakukan investasi ke luar negeri. Kebijakan ini berupaya untuk menangkal pelarian modal dari Indonesia ke luar negeri. Sebab, jika modal lari ke laur negeri maka akan mengurangi kesempatan bagi negara untuk melakukan usaha dan dapat mengurangi kesempatan kerja bagi tenaga kerja untuk menjadi tenaga kerja pada suatu usaha tertentu.

            Sumber Referensi :
  1. Piranti, ekonomi : M. Sidik, Suyanto, D. Sinambela
  2. Widya Utama, Ekonomi : Zuliani Dalimunthe
  3. Bumi Aksara, Ekonomi : Djoko Subroto, Daru Wahyuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar