Nama : Putri Rima Alifiana
Kelas : 1EB19
NPM : 25211667
- PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Setiap orang di dunia ini senantiasa
berusaha untuk mencapai kemakmuran. Oleh karena itu, manusia berjuang mencari
nafkah untuk memenuhi semua kebutuhan. Jika semua kebutuhan dapat terpenuhi,
maka manusia akan merasa puas dan sejahtera. Sebaliknya, jika suatu kebutuhan
tidak dapat terpenuhi maka akan timbul kekecewaan pada diri manusia tersebut.
Untuk itu, manusia harus bekerja dan berusaha untuk mencapai tujuannya.
Tetapi disini pekerjaan mempuyai
masalah yang sangat besar, yaitu masalah ketenagakerjaan. Semua negara dan
pemerintah akan berusaha menyediakan lapangan kerja maupun kesempatan kerja
bagi penduduknya, agar dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya.
Namun dalam kenyataannya tidak semua negara, khususnya negara sedang
berkembang, tidak dapat menyediakan lapangan kerja bagi penduduknya. Hal ini
disebabkan sebagai faktor antara lain jumlah penduduk yang sangat besar
sehingga jumlah tenaga kerja melebihi jumlah lapangan kerja yang tersedia.
Dengan demikian masalah yang timbul dalam
ketenagakerjaan adalah ketidakseimbangan anatar permintaan tenaga kerja dengan
penawaran tenaga kerja yang ada. Jumlah penawaran tenaga kerja umumnya lebih
besar dibanding permintaan tenaga kerja. Akibatnya terjadi penganguran, karena
tidak semua tenaga kerja dapat diserap ke dalam lapangan pekerjaan yang
tersedia.
Oleh karena itu, keberhasilan
pemerintah suatu negara sering diukur dari kemampuannya menyediakan lapangan
kerja atau menurunkan tingkat pengangguran bagi penduduknya.
- Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah pengangguran, maka masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apa
yang dimaksud pengangguran ?
2.
Apa
sajakah jenis-jenis pengangguran ?
3.
Apakah
dampak buruk dari pengangguran ?
4.
Apakah
akibat pengangguran terhadap kegiatan ekonomi ?
5.
Apa
sajakah upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan pengangguran ?
- Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui teori (definisi) dari pengangguran.
2.
Untuk
mengetahui jenis-jenis pengangguran.
3.
Untuk
mengetahui dampak buruk dari pengangguran.
4.
Untuk
mengetahui akibat penggangguran terhadap kegiatan ekonomi.
5.
Untuk
mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran.
- Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan
mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II TEORI
(DEFINISI)
Menjelaskan
mengenai pengertian pengangguran dan jenis-jenis pengangguran.
BAB III
PEMBAHASAN
Menjelaskan
mengenai dampak pengangguran, akibat pengangguran terhadap kegiatan ekonomi dan
upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan pengangguran.
- TEORI (DEFINISI)
- Pengangguran (Unemployment)
Merupakan orang
yang termasuk dalam usia angkatan kerja tetapi tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan. Menurut Badan Pusat Statistik, pengangguran ini disebut
dengan pengangguran terbuka (open
unemployment). Dalam kenyataannya masih banyak orang yang bekerja tetapi bekerjanya
tidak penuh. Mereka kurang dimanfaatkan dalam bekerja baik dilihat dari segi
jam kerja, produktivitas kerja dan pendapatan. Mereka sering disebut dengan
istilah setengah pengangguran (under
unemployment).
Besar kecilnya
angka pengangguran sangat tergantung dari definisi atau pengkliasifikasian
pengangguran. Setidaknya ada dua dasar utama klasifikasi pengangguran, yaitu
pendekatan angkatan kerja (labour force
approach) dan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (labour utilization approach)
- Klasifikasi Pengangguran
·
Pendekatan
Angkatan Kerja (Labour Force Approach)
Pendekatan ini
mendefinisikan pengangguran sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja,
perhitungan tingkat penganggurannya sebagai berikut :
Tingkat
Pengangguran = Jumlah yang Menganggur x 100
Jumlah Angkatan Kerja
·
Pendekatan
Pemanfaatan Tenaga Kerja (Labour
Utilization Approach)
Angkatan kerja
di kelompokkan menjadi :
ü
Menganggur
(Unemployed)
Yaitu, mereka
yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering
disebut dengan pengangguran terbuka (open unemployment). Berdasarkan tingkat
pengangguran di Indonesia umumnya relatif rendah, yaitu 3% - 5% per tahun.
ü
Setengah
Menganggur (underemployed)
Yaitu, mereka
yang bekerja tetapi belum dimanfaatkan secara penuh. Artinya jam kerjanya dalam
seminggu kurang dari 35 jam. Berdasarkan tingkat pengangguran di Indonesia
relatif tinggi, karena angkanya berkisar 35% per tahun.
ü
Bekerja
penuh (employed)
Yaitu,
orang-orang yang bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35 jam per minggu.
- Jenis – Jenis Pengangguran
Pengangguran
berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi 4, antara lain :
·
Pengangguran
Friksional (Frictional Unemployment)
Adalah
pengangguran yang terjadi pada orang yang sedang mencari pekerjaan. Mereka
menganggur untuk sementara waktu sebelum mendapatkan pekerjaan yang baru. Penyebab
terjadinya pengangguran jenis ini karena kurangnya informasi dan kurangnya
mobilitas pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela
(voluntary unemployment).
·
Pengangguran
Struktural (Structural Unemployment)
Adalah
pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur atau komposisi
perekonomian. Pengangguran ini dapat terjadi karena pengangguran pekerja akibat
penggunaan alat-alat dan tekhnologi maju. Cara mengatasi pengangguran ini dapat
dilakukan dengan pemberian latihan untuk memperoleh keterampilan baru sesuai
dengan permintaan dan tekhnologo baru.
·
Pengangguran
Musiman (Seasonal Unemployment)
Merupakan
pengangguran yang terjadi akibat perputaran roda perekonomian yang sifatnya
berkala. Pengangguran musiman dapat juga
terjadi karena pergantian musim. Pengangguran ini biasanya terjadi pada paruh
waktu (part time) tenaga kerja ini digunakan produsen saat ada pekerjaan
(proyek) yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Setelah proyek selesei, mereka
tidak dibutuhkan lagi dan kembali menganggur.
·
Penangguran
Siklikal (Cyclical Unemployment)
Merupakan
penangguran yang diakibatkan oleh naik turunnya aktivitas perekonomian.
Contohnya suatu ketika perekonomian negara mengalami masa pertumbuhan
(meningkat), di saat lain mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi. Pada
saat krisis ekonomi tersebut daya beli manyarakat menurun sehingga tingkat
permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Turunnya permintaan itu memaksa
produsen juga menurunkan kegiatan produksi. Caranya adalah dengan mengurangi
faktor-faktor produksi antara lain tenaga kerja. Itulah sebabnya pada saat
krisis ekonomi banyak pegawai atau karyawan yang terkena PHK, sehingga
menanggur.
- PEMBAHASAN
- Dampak Buruk Pengangguran
Dampak buruk
pegangguran yang terjadi di Indonesia, antara lain :
·
Kerugian
Ekonomi
Pengangguran
menyebabkan hilangnya kesempatan untuk menghasilkan pendapatan, baik pendapatan
individu maupun pendapatan nasional. Bagi individu, pengangguran akan
menghasilkan kemiskinan. Orang-orang yang menganggur akan menjadi beban bagi
keluarganya yang bekerja. Bagi negara pengangguran menyebabkan pemerintah tidak
dapat menarik pajak yang diperlukan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan. Selain itu, jika orang-orang yang menganggur itu bekerja, akan
terdapat hasil karya atau produksi barang dan jasa yang dapat dinikmati
masyarakat. Pengangguran menyebabkan pendapatan atau produksi nasional lebih
rendah dari yang seharusnya dapat dicapai. Tenaga kerja yang menganggur dan
tidak termanfaatkan menyebabkan rendahnya sumbangan tenaga kerja terhadap
produksi
barang atau
jasa.
·
Kejahatan
Karena di
Indonesia tidak ada dana tunjangan bagi pengangguran, maka orang-orang miskin
yang tidak bekerja mudah sekali melakukan tindak kejahatan untuk memenuhi
kehidupannya. Diantara bentuk kejahatan yang paling banyak terjadi adalah
pencurian, perampokan, pelacuran dan peredaran obat-obat terlarang. Setiap
tindak kejahatan akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Ini merupakan hal
yang sangat berbahaya.
·
Kemiskinan
Antargenerasi
Apabila disuatu
negara masyarakat tidak dapat menikmati pendidikan secara gratis atau murah,
maka pengangguran akan menciptakan kemiskinan antaragenerasi yang terjadi
terus-menerus. Inilah yang terjadi di Indonesia . Orang-orang menganggur
(terutama menganggur karena terpaksa, termasuk setengah pengangguran dan
penangguran terselubung) akan menjadi miskin. Pemerintah perlu berupaya keras
untuk dapat menyediakan pendidikan gratis atau murah, terutama bagi masyarakat
miskin, agar kemiskinan antargenerasi ini tidak terjadi secara terus-menerus.
- Akibat Pengangguran Terhadap Kegiatan Ekonomi
Pengangguran
dapat merugikan bagi orang yang bersangkutan maupun masyarakat.
Kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh pengangguran adalah :
·
Menurunnya
produktivitas
Kurangnya
semangat dalam bekerja menyebabkan pekerja tidak bisa menghasilkan sesuatu yang
beguna bagi masyarakat.
·
Standar
kehidupan menurun
Apabila pekerja
menganggur, pendapatannya akan menurun sehingg daya beli juga menurun dan
mempengaruhi kehidupannya.
·
Menurunnya
pendapatan negara
Semakin besar
jumlah pengangguran maka pendapatan negara dari pajak penghasilan makin
menurun.
·
Kegiatan
ekonomi dan investasi menurun
Pengangguran
akan menurunkan daya beli masyarakat sehingga permintaan tehadap barang dan
jasa berkurang. Hal ini akan menurunkan aktivitas para pengusaha dan para
investor (penanam modal) yang tidak lagi bersedia menanam modal.
·
Meningkatkan
biaya sosial
Meningkatnya
pengangguran berdampak pada pengeluaran biaya manusia karena faktor kejahatan
dan proses keadilan yang memebutuhkan biaya yang sangat besar.
·
Meningkatnya
kriminalitas dan kerawanan sosial
Dengan banyaknya
pengangguran maka kriminalitas di masyarakat semakin tinggi. Hal ini berdampak
pada menurunnya stabilitas sosial dan politik dalam negara.
- Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
Pengangguran
dapat diatasi dengan cara :
·
Meningkatkan
sumber daya manusia
Yaitu, dengan
cara memberi latihan-latihan keterampilan di segala bidang. Jika kualitas SDM
meningkat, otomatis tingkat produktivitas meningkat. Sehingga tidak ada lagi
kesulitan bagi perusahaan maupun lembaga dalam mencari tenaga kerja yang
terampil dan profesional.
·
Menciptakan
lapangan kerja baru
Pengangguran
dapat diatasi dengan membuka lapangan pekerjaan baru
·
Menumbuh
kembangkan usaha wiraswasta
Penduduk yang
masih menganggur diharapkan dapat mandiri dengan cara berwiraswasta. Tentunya
dengan cara mengikuti latihan, pendidikan dan lokakarya mengenai wiraswasta
terlebih dahulu. Dengan banyak penduduk yang berwiraswasta akan mengurangi
jumlah pengangguran.
·
Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
Pemerintah harus
berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi. Agar kegiatan
ekonomi meningkat dan dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur.
·
Menetapkan
kebijakan pembangunan
Pemerintah perlu
menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi yang mandiri dengan menggunakan sumber
dana pembangunan dalam negeri. Dengan cara mendukung keuangan terhadap sektor
ekonomi rakyat melalui pencegahan pemberian kredit bagi sektor-sektor industri
konsumsi mewah yang sering memboroskan sember dana.
·
Melarang
investor Indonesia berinvestasi ke luar negeri
Pemerintah harus
melarang para investor Indonesia melakukan investasi ke luar negeri. Kebijakan
ini berupaya untuk menangkal pelarian modal dari Indonesia ke luar negeri.
Sebab, jika modal lari ke laur negeri maka akan mengurangi kesempatan bagi
negara untuk melakukan usaha dan dapat mengurangi kesempatan kerja bagi tenaga
kerja untuk menjadi tenaga kerja pada suatu usaha tertentu.
Sumber Referensi
:
- Piranti, ekonomi : M. Sidik, Suyanto, D. Sinambela
- Widya Utama, Ekonomi : Zuliani Dalimunthe
- Bumi Aksara, Ekonomi : Djoko Subroto, Daru Wahyuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar